by

Luncurkan MBG, Bupati Yusran : Investasi Strategis Pembangunan Manusia Unggul

UNAAHA– Bupati Konawe Yusran Akbar, secara resmi meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 1 Wawotobi, Senin 25 Agustus 2025.

Peluncuran ini menandai dimulainya operasional empat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kecamatan Wonggeduku dan Wawotobi, yang akan melayani 9.133 peserta didik dari jenjang PAUD hingga SMA.

Acara yang penuh semangat dan kebersamaan ini menjadi langkah nyata Pemerintah Kabupaten Konawe dalam mewujudkan Asta Cita visi Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam penguatan kualitas sumber daya manusia (SDM) sejak dini.

Program ini juga selaras dengan program strategis Bupati Yusran Akbar dan Wakil Bupati l Syamsul Ibrahim,  mewujudkan Konawe Bersahaja, yang merupakan akronim dari Berdaya Saing, Sejahtera, Adil, dan Berkelanjutan.

Melalui sambutannya Nopri Al Ikmansyah, Koordinator Wilayah Badan Gizi Nasional Kabupaten Konawe, menjelaskan bahwa peluncuran program ini merupakan bagian dari rencana besar nasional untuk memastikan setiap anak mendapatkan asupan gizi yang cukup dan teratur.

“Hari ini kita resmikan 4 dapur SPPG yang berlokasi di Kasupute, Wonggeduku, Wawotobi, dan Lalosabila. Minggu ini satu dapur melayani 1.500 siswa, insyaAllah minggu depan sudah mencapai 3.000 peserta didik. Kita lakukan secara bertahap, dari PAUD hingga SMA,” ujar Nopri.

Dengan beroperasinya 9 dapur SPPG di Kabupaten Konawe, program MBG kini menyasar lebih dari 27.000 pelajar. Setiap hari, dapur-dapur ini memproduksi ribuan porsi makanan bergizi yang terdiri dari telur, ayam potong, daging sapi, sayuran segar, dan buah-buahan, yang dipasok dari petani dan peternak lokal.

Tidak hanya terbatas pada peserta didik, Program Makan Bergizi Gratis juga akan menyasar kelompok rentan gizi, yaitu ibu hamil, ibu menyusui, dan balita (3B). Ini merupakan bagian dari intervensi gizi komprehensif yang bertujuan menekan angka stunting dan meningkatkan kualitas generasi penerus.

“Kita ingin program ini benar-benar menyentuh akar masalah gizi. Anak-anak sekolah dapat makanan bergizi, ibu hamil dan menyusui juga terpenuhi kebutuhannya, begitu pula balita yang rentan stunting,” tegas Nopri.

Langkah ini sejalan dengan target nasional penurunan prevalensi stunting di bawah 14 persen pada 2024, serta komitmen Pemkab Konawe untuk mencapai Zero Stunting di tingkat desa dan kecamatan.

Bupati Konawe Yusran Akbar, dalam sambutannya menekankan pentingnya sinergi lintas sektor untuk menjamin kelancaran dan keberlanjutan program. Ia meminta seluruh leading sector, camat, kepala OPD, dan instansi terkait untuk bekerja sama dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan lokal.

“Tantangan kita saat ini adalah bagaimana menjaga suplai bahan pangan. Kita harus pastikan kebutuhan setiap dapur terpenuhi tanpa saling berebut. Jangan sampai ada oknum yang memanfaatkan situasi untuk mencari keuntungan pribadi,” tegas Bupati Yusran.

Ia juga menyoroti pentingnya pemberdayaan ekonomi lokal, di mana bahan baku SPPG diprioritaskan berasal dari petani, peternak, dan nelayan Konawe, sehingga program ini tidak hanya menyehatkan anak-anak, tapi juga menggerakkan ekonomi rakyat.

Pemerintah Kabupaten Konawe menargetkan 33 SPPG akan beroperasi di seluruh kecamatan dalam waktu dekat. Saat ini, 9 dapur telah aktif, dan 24 lainnya dalam tahap persiapan.

“Ini adalah investasi jangka panjang bagi masa depan konawe. Anak-anak yang sehat dan cerdas akan menjadi generasi emas kita. Mereka bukan hanya penerus, tapi juga agen perubahan untuk Konawe yang lebih maju,” ujar Bupati Yusran.

Ia menambahkan, keberhasilan program ini akan menjadi model ketahanan gizi daerah yang bisa direplikasi di kabupaten-kabupaten lain di Sulawesi Tenggara dan Indonesia.

Acara peluncuran dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, antara lain; Kapolres Konawe, AKBP Noer Alam SIK, Danramil Wawotobi, Kasubsi B Intelijen Andi Amin Syukur, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Kepala SPPG se-Kabupaten Konawe, Para Camat dan Kepala Sekolah.

Kehadiran Forkopimda menunjukkan dukungan penuh terhadap program ini sebagai bagian dari ketahanan sosial dan keamanan daerah.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Konawe bukan sekadar pemberian makanan, tetapi merupakan investasi strategis dalam pembangunan manusia unggul. Dengan target 33 SPPG dan jangkauan lebih dari 27.000 peserta, Konawe menunjukkan komitmen nyata dalam:

Memerangi stunting dan malnutrisi
Meningkatkan kualitas pendidikan melalui asupan gizi

Mendukung ketahanan pangan lokal
Memberdayakan petani dan pelaku UMKM pangan

“Anak sehat, masa depan cerah. Konawe siap menjadi contoh kabupaten gizi mandiri,” tutupnya.

Editor: Indi Laawu

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *