by

Minat Siswa Belajar Daring Turun Drastis, 80 Persen Sekolah Lakukan Tatap Muka

Salah seorang siswa SDN 1 Lambuya sedang mencuci tangan sebelum masuk kelas menerima pelajaran. Foto: Doc indiTIMES

KONAWE, INDITIMES.ID – Pembelajaran dalam jaringan atau lebih dikenal Daring yang dilakukan dari rumah justru membuat minat belajar siswa di Kabupaten Konawe turun drastis.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Konawe, Dr. Suriyadi, S.Pd., M.Pd., kepada indiTIMES, Kamis 11 Februari 2021 menyebutkan salah satu sekolah yang minat belajar daringnya menurun yakni SMP 2 Unaaha.

“Di SMP 2 Unaaha itu partisipasi siswa mengikuti proses belajar daring hanya 38,18 persen, sisanya itu tidak berpartisipasi. Kemungkinan ada aktivitas lain, apakah bermain di luar rumah atau bermain game,” jelasnya.

Tidak efektifnya pembelajaran secara daring telah dikatakan Suriyadi sejak pertama kali akan diterapkannya, meskipun awalnya siswa sangat antusias.

“Saya sudah katakan diawal pandemi di bulan Maret dan April itu memang partisipasi anak-anak luar biasa. Tetapi dibulan Mei ke atas sampai hari ini sangat menurun, meskipun guru-guru stand by di kelas karena selama ini mereka hadir di sekolah mengajar secara daring,” bebernya.

Melihat kondisi ini, pihaknya telah menginstruksikan sekolah yang ingin melakukan pembelajaran tatap muka harus memenuhi persyaratan Protokol Kesehatan (Prokes) yang ditetapkan, termasuk persetujuan orang tua siswa melalui surat pernyataan yang ditanda tangani.

“Sekolah yang menghendaki tatap muka itu harus terpenuhi persetujuan orang tua atau komite,terpenuhi prokes, dan sekolah harus mempertimbangkan untuk tatap muka jika keinginan orang tua atau komite sangat besar untuk tatap muka ini berarti kebutuhan  bagi siswa dan orang tua. Saat ini surat edaran bupati atau instruksi masih dikonsultasikan di bagian Hukum Pemda Konawe terkait hal tersebut,” katanya.

Sementara itu, Kabid Dikdas Dikbud Konawe, Tira Liambo. S.Kom.,M.Pd., saat dikonfirmasi indiTIMES melalui seluler mengatakan saat ini di Kabupaten Konawe 80 persen sekolah telah melaksanakan pembelajaran tatap muka.

“Kami sudah instruksikan boleh semua tentunya sekolah terlebih dahulu harus memenuhi persyaratan dan prokes yang ditetapkan. Untuk saat ini baru sekitar 80 persen yang tatap muka, tetapi jika orang tua siswa tidak mau tatap muka tetap kita lakukan daring,” akunya.

Tira mengakui pembelajaran tatap muka banyak diminta oleh orang tua siswa itu sendiri, karena pembelajaran daring dianggap tidak efektif. Kebanyakan anak-anak lebih memilih bermain ketimbang mengikuti pembelajaran daring.

“Jadi sebenarnya keluhan orang tua siswa, kami rasakan juga karenakan kami juga ini orang tua siswa.  Saya juga punya anak yang sekolah, jadi memang saya sangat setuju jika dilakukan pembelajaran tatap muka tetapi dengan mengikuti regulasi yang ditetapkan,” tandasnya.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *