
KONAWE, INDITIMES.ID – Setiap tahunnya produksi sampah rumah tangga di Kabupaten Konawe mencapai angka 40 ribu ton, dari sekian banyak sampah semua dibuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mataiwoi.
Melihat kondisi tersebut Pemerintah Daerah Konawe, melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menghadirkan Bank Sampah untuk menangani ribuan ton sampah rumah tangga, sekaligus mengedukasi masyarakat akan budaya bersih.
Sekretaris Daerah Kabupaten Konawe, Ferdinand Sapan, saat melaunching Bank Sampah Induk di Pasar Asinua, Rabu 20 Januari 2021 mengatakan hadirnya Bank Sampah menjadi wadah yang mengedukasi masyarakat untuk terbiasa dengan budaya bersih.
“Selain mengajarkan budaya bersih yang menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan, juga memberikan nilai ekonomi dengan membawa sampah kita ke Bank Sampah yang dikonfersikan ke rupiah,” katanya.
Sebagai nasabah pertama di Bank Sampah Induk, Ferdi mengharapkan agar Dinas Lingkungan Hidup dapat melengkapi fasilitas seperti listrik, dan air serta jam operasional untuk memudahkan masyarakat menukarkan sampahnya untuk menjadi nasabah Bank Sampah Induk.

Bukan hanya itu, kedepannya Ferdi berencana mengkoordinasikan Bank Sampah yang ada di Konawe dengan salah satu bank, dan PLN guna memudahkan masyarakat membayar tagihan listrik. Dengan sistem debet dari buku tabungan sampah, masyarakat tidak perlu lagi repot-repot ke loket pembayaran listrik.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Konawe, Ilham Jaya mengatakan, Bank Sampah merupakan salah satu cara untuk penanganan sampah berbasis masyarakat dan ekonomi.
“Olehnya itu dalam mengoperasikan Bank Sampah ini kita bekerjasama dengan pengusaha pengumpul dan akan digerakan oleh pengurus bank sampah. Ini juga merupakan salah satu indikator kinerja utama kami dengan cara 3 R (reduce, reuse, dan recycle, red),” katanya.

Dengan adanya Bank Sampah, Ilham berharap agar masyarakat memiliki semangat untuk menabung sampah di Bank Sampah. Karena dengan adanya Bank Sampah, sampah bukan hanya sekedar dibuang, tapi justru memiliki nilai tambah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Lalu siapa yang bisa menabung di Bank Sampah?, siapa saja warga Konawe bisa menjadi nasabah di 13 Bank Sampah yang ada di 13 kecamatan Kabupaten Konawe, dan tahun ini kembali akan ditambah dua Bank Sampah di dua kecamatan. Tentunya dengan memilah terlebih dahulu sampah yang akan ditabung, karena tidak semua sampah dapat ditabung.
Jenis sampah yang dapat ditabung yakni sampah yang berbahan dasar plastik, besi, dan kertas seperti plastik dengan harga Rp1000 per kg, gardus Rp1000 per kg, kertas Rp800,- per kg, kaleng Rp800,- per kg, botol oli bekas Rp1000,- per kg, aluminium Rp10.000,- per kg, aqua botol Rp1.200,- per kg, aqua gelas Rp2000,- per kg, besi tebal Rp2.500,- per kg, besi tipis Rp2.000,- per kg, botol topi miring Rp250,- per kg, botol bir Rp250,- per kg, dan botol polos Rp200,- per kg.
Bank Sampah Induk yang berada di Pasar Asinua dilengkapi alat pengolahan sampah untuk kompos, mesin pencacah plastik, termasuk mesin pres, dengan jam operasional yang masih menyesuaikan dengan hari pasar yang harapan masyarakat berdagang dan berbelanja di pasar tersebut sekaligus membawa sampahnya.
Comment