KONAWETERKINI.COM – Wakil Bupati Konawe, Syamsul Ibrahim, secara resmi membuka kegiatan Dharma Tula umat Hindu yang diselenggarakan di Desa Alosika, Kecamatan Padangguni, pada Rabu 04 Juni 2025.
Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam membina spiritualitas dan meningkatkan pemahaman ajaran Hindu di kalangan umat.
Acara turut dihadiri oleh tokoh-tokoh penting dari berbagai lembaga keagamaan dan pemerintahan, termasuk pengurus Parisada Sarathi Nusantara (PSN) Pusat, Ketua PHDI Provinsi Sulawesi Tenggara, Ketua PSN Sultra, perwakilan Bimas Hindu Kabupaten Konawe, Ketua PHDI Kabupaten Konawe, Camat Padangguni, Kapolsek Abuki, kepala desa se-Kecamatan Padangguni, para ketua adat, serta pengurus PHDI se-Kabupaten Konawe.
Melalui sambutannya, Wakil Bupati Syamsul Ibrahim mengajak umat Hindu untuk mengamalkan enam pilar utama dalam ajaran Dharma yang dapat menjadi fondasi kuat dalam menjalani kehidupan yang damai dan seimbang.
Pilar pertama adalah Dharma Wacana, yaitu kegiatan mendengarkan ceramah atau wejangan dari sulinggih atau tokoh agama sebagai sarana memperluas wawasan spiritual.
Kedua, Dharma Tula, seperti yang berlangsung dalam kegiatan ini, merupakan dialog antarumat yang menjadi wadah untuk saling bertukar pandangan serta memperdalam pemahaman keagamaan.
Pilar ketiga adalah Dharma Sadhana, yakni pelaksanaan ibadah dan upacara keagamaan yang dilakukan secara konsisten dan penuh ketulusan. Kemudian, Dharma Yatra, berupa ziarah ke tempat-tempat suci sebagai bentuk penyucian diri baik secara lahir maupun batin.
Selanjutnya adalah Dharma Dana, yang mengajarkan pentingnya berbagi dan memberikan bantuan sebagai wujud nyata cinta kasih kepada sesama. Dan yang terakhir adalah Dharma Shanti, yaitu membangun silaturahmi dan saling memaafkan sebagai jalan menuju keharmonisan sosial.
“Enam ajaran ini bukan hanya teori, tapi pedoman hidup yang jika diterapkan secara utuh, mampu menciptakan kedamaian dalam diri, keluarga, dan masyarakat,” tutur Syamsul Ibrahim.
Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan seperti Dharma Tula tidak hanya menjadi sarana diskusi spiritual, tetapi juga ruang kolaborasi antargenerasi dalam menjaga nilai-nilai luhur agama Hindu agar tetap hidup dalam praktik sehari-hari.
Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati juga mengumumkan kebijakan peningkatan honor bagi para pemangku adat dan imam desa. Pemerintah Daerah Konawe, katanya, telah menaikkan honorarium secara bertahap, termasuk untuk lima perangkat adat di komunitas Tolaki, yang sebelumnya belum seluruhnya terakomodasi.
“Ini bentuk apresiasi dan dukungan kami terhadap pelestarian budaya dan spiritual lokal. Jika ke depan PAD meningkat, penyesuaian honor ini akan terus kami tingkatkan,” jelasnya.
Kegiatan Dharma Tula ini juga diwarnai dengan pembacaan sloka suci, pemaparan nilai-nilai luhur dalam Weda, serta diskusi terbuka yang mempererat semangat kebersamaan lintas komunitas umat Hindu di Kabupaten Konawe.
Comment