by

Musda Lembaga Adat Tolaki ke-V, Bupati Yusran: Momentum Menjaga Identitas Budaya Tolaki!

KONAWETERKINI.COM – Kabupaten Konawe menjadi tuan rumah pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) ke-V Lembaga Adat Tolaki (LAT) yang digelar pada Jumat, 16 Mei 2025.

Bupati Konawe Yusran Akbar, secara resmi membuka kegiatan tersebut dan menyampaikan sambutan hangat kepada seluruh delegasi, tokoh adat, serta peserta yang datang dari berbagai penjuru Sulawesi Tenggara.

“Ini merupakan kebanggaan dan kehormatan besar bagi Kabupaten Konawe menjadi tuan rumah kegiatan yang sarat makna ini,” ujar Bupati Yusran melalui sambutannya.

Menurutnya, Musda LAT merupakan momentum penting untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam melestarikan budaya Tolaki, memperkuat hukum adat Kalosara, serta menjaga identitas budaya di tengah keberagaman Indonesia.

Sebelum pembukaan resmi, rangkaian acara telah diawali dengan pawai budaya yang menampilkan keberagaman etnis di Sulawesi Tenggara.

“Pawai ini menjadi lukisan hidup dari kerukunan di Bumi Kalosara, di mana suku Tolaki, Muna, Buton, Moronene, Bugis, Jawa, Bali, dan lainnya berjalan bersama mengenakan pakaian adat, menari, dan bernyanyi dalam semangat persatuan,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa melalui pawai tersebut, masyarakat telah menunjukkan bahwa perbedaan bukanlah halangan, melainkan kekayaan yang memperkuat identitas bangsa.

“Setiap langkah pawai, setiap warna kain tenun, dan setiap irama gong adalah pernyataan bahwa toleransi dan kerukunan adalah kekuatan kita dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.”

-Peran Strategis Lembaga Adat

Dalam kesempatan itu, Bupati Yusran juga menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Konawe terhadap pelestarian adat dan budaya lokal. Sejak tahun 2018, melalui Peraturan Daerah Nomor 2 tentang Kelembagaan Adat Tolaki, pemerintah telah mendukung berdirinya LAT sebagai lembaga yang menjaga harmoni masyarakat yang majemuk.

“LAT memiliki peran penting dalam membangun kehidupan yang damai dan harmonis. Di tengah keberagaman suku di Konawe, kita tidak boleh terpecah, melainkan harus bersatu membangun daerah yang sejahtera,” ucapnya.

Namun, ia juga mengingatkan adanya tantangan besar dari globalisasi dan perkembangan teknologi yang mengancam eksistensi budaya lokal. Bahkan, menurut data Balai Bahasa Sulawesi Tenggara, bahasa Tolaki kini tergolong dalam kategori terancam punah.

“Jika tidak ada usaha bersama, generasi kita bisa tumbuh tanpa identitas, kehilangan kebanggaan akan budaya, dan kalah oleh arus budaya asing,” tambahnya.

-Harapan untuk Masa Depan

Bupati Yusran berharap melalui Musda ini, LAT baik di pusat maupun daerah dapat terus memperkuat perannya dalam melestarikan budaya, bahasa, tarian, dan ritual adat Tolaki.

Ia juga menyelaraskan visi ini dengan arah kebijakan nasional, khususnya dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya harmonisasi antara manusia, lingkungan, dan budaya.

“Visi ini juga kami pertegas dalam kepemimpinan kami bersama Wakil Bupati H. Syamsul Ibrahim, S.E., M.Si., melalui visi Konawe Bersahaja (Berdaya Saing, Sejahtera, Adil, dan Berkelanjutan),” ungkapnya.

Sebagai bentuk nyata komitmen tersebut, Pemkab Konawe tengah mempersiapkan pendirian museum daerah sebagai pusat literasi purbakala dan sejarah peradaban Tolaki. Tak hanya itu, kesejahteraan para pemangku adat juga menjadi perhatian, termasuk dengan mendorong kegiatan budaya menjadi agenda wajib tahunan di Konawe.

Mengakhiri sambutannya, Bupati Yusran menyampaikan doa dan harapan agar Musda LAT ke-V ini dapat melahirkan keputusan-keputusan strategis demi memperkuat eksistensi budaya Tolaki di masa depan.

“Dengan memohon ridho Allah SWT, saya mengucapkan selamat melaksanakan Musda LAT ke-V. Semoga forum ini menjadi garda terdepan dalam memperkuat budaya kita,” tutupnya.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *