by

TPID Sultra Jadi Pengendali Inflasi Terbaik di Rakornas Inflasi 2024

KENDARI, TERKINI.COM- Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sulawesi Tenggara (Sultra) dinobatkan sebagai TPID Provinsi Berkinerja Terbaik Kawasan Sulawesi dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Inflasi Tahun 2024 yang dilaksanakan, Jumat (14/06/2024) diumumkan langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo secara hybrid di Istana Negara dan Kantor Gubernur Sultra.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sultra, Doni Septadijaya mengatakan, prestasi tersebut dapat dicapai berkat terkendalinya pergerakan inflasi Sultra pada tahun 2023 sebesar 2,58% (yoy) atau berada di bawah inflasi nasional sebesar 2,61% (yoy).

“Sinergi pemerintah daerah baik dalam cakupan TPID dan di luar TPID menjadi kunci capaian peningkatan produksi strategi pangan yang pada akhirnya dapat mendorong kecukupan pasokan sehingga volatilitas harga pangan dapat terkendali dengan baik,” tuturnya melalui siaran pers.

Sementara itu, pada Rakornas Inflasi 2024, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyatakan perlunya menerapkan kebijakan bauran untuk menghadapi risiko inflasi pangan dan energi yang rentan memicu konflik geopolitik, salah satunya melalui konsistensi standar Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Senada dengan itu, Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Republik Indonesia, Airlangga Hartarto juga menyatakan, perlunya digitalisasi data pangan melalui neraca pangan dan memastikan kelancaran distribusi 10 bahan strategi pangan melalui optimasi tol laut terutama pada wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Usai pengumuman Pemenang TPID Award 2023, Presiden Joko Widodo menyatakan capaian inflasi 2,84% (ytd) pada Mei 2024 perlu terus dijaga melalui langkah-langkah mitigasi inflasi pangan. Salah satunya melalui penyaluran sejumlah 20.000 pompa udara di daerah-daerah penghasil pangan serta pembentukan irigasi primer hingga tersier untuk menjaga tingkat produksi, termasuk pada masa curah hujan rendah yang berisiko terjadi pada rentang Agustus – Oktober.

Bersamaan dengan penyelesaian masalah irigasi, pemerintah perlu terus berinovasi untuk mendorong pertanian cerdas. Keberhasilan penelitian tersebut perlu direplikasi agar dapat mendorong produksi dan produktivitas di berbagai wilayah penghasil strategi pangan.

Sepanjang tahun 2023, TPID Sulawesi Tenggara melakukan berbagai upaya pengendalian inflasi, salah satunya hortikultura yang menjadi strategi komoditas inflasi di Sulawesi Tenggara. Melalui pendekatan sisi hulu seperti bantuan bibit, penyaluran subsidi pupuk hingga pembiayaan dan pendampingan teknik pertanian dalam mendorong keberhasilan produksi hortikultura.

Menyadari sifat produksi tanaman hortikultura yang fluktuatif dipengaruhi musim, TPID Sulawesi Tenggara mengoptimalkan penggunaan APBD untuk mendorong hilirisasi produksi cabai merah. Berbagai upaya ini bermuara pada peningkatan 1 SBH 2018 produksi dari 75.207 kuintal cabai pada 2022 menjadi 96.630 kuintal pada 2023 atau meningkat sebesar 27% serta produksi alternatif cabai di kala produksi sedang berkurang sehingga pasokan menjadi lebih stabil.

Keberhasilan TPID Sulawesi Tenggara tidak lepas dari sinergi antar lembaga yang ditunjukkan dengan pelaksanaan program Pertanian Masuk Sekolah (Tanimas). Bersinergi dengan Dinas Pendidikan Sulawesi Tenggara, berhasil mendorong pengembangan hortikultura di 180 sekolah se-Sulawesi Tenggara. Salah satunya pengembangan lahan pangan di SMKN PP 5 Konawe yaitu 2Ha jagung dan 2Ha Cabai yang pada tahun 2023 telah menghasilkan 10ton Jagung dan 8ton cabai, hasil panen ini digunakan untuk kebutuhan pangan keluarga siswa (urban farming) dan masyarakat sekitar sekolah.

Wartawan : Nunung

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *