by

BI Sultra Dukung Pembangunan Peternakan Ayam Petelur, Wujudkan Ketahanan Pangan

KENDARI, TERKINI.COM- Pembangunan peternakan ayam petelur yang diinisiasi oleh Kadin Kendari dan Korem 143/Haluoleo mendapat apresiasi dan dukungan Bank Indonesia Sulawesi Tenggara (BI Sultra) sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan dan pengendalian inflasi di Sultra khususnya Kendari.

Deputi Kepala Perwakilan BI Sultra, Adik Afrinaldi mengatakan, dengan adanya pembangunan peternakan ayam petelur di Kendari, diharap mampu mewujudkan ketahanan pangan serta pengendalian infasi.

Tidak itu saja, melalui peternakan ayam petelur ini nantinya mampu menyediakan kebutuhan telur bagi masyarakat yang selama ini didatangkan dari Sidrap.

“Meskipun belum memenuhi kebutuhan sepenuhnya, setidaknya Kendari sudah memiliki peternakan ayam petelur sendiri,” katanya usai melakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan peternakan ayam petelur di Nanga-nanga, Kamis (18/03/2024).

Terlebih melihat harga-harga telur di beberapa daerah di Sultra mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Semoga dengan adanya peternakan ayam petelur di Kendari kedepannya bisa mengurangi harga telur di pasaran, dengan begitu inflasi pun akan turun.

Apalagi di lokasi tersebut sebagaimana yang dikatakan Ketua Umum Kadin Kendari, Fadli Tanawali, tidak hanya peternakan ayam petelur, tetapi juga akan ditanami jagung untuk memenuhi pakan ayam.

Adik mengungkapkan, pentingnya ada peternakan ayam petelur di Kendari karena telur mempengaruhi dua sisi seperti di Hari Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) yakni ramadan dan idul fitri serta di akhir tahun.

Pada momen tersebut harga telur akan naik karena kebutuhan yang meningkat seperti untuk pembuatan kue dan lainnya.

Dia pun berharap peternakan ayam petelur yang ada di Kendari ini bisa segera terwujud secepatnya, mengingat Kendari memiliki beberapa prioritas seperti pengendalian inflasi, kerawanan pangan, stunting dan sumber daya manusia.

“Prioritas-prioritas itu bisa dipenuhi salah satunya dengan pemenuhan stok telur di Kendari, karena dengan terpenuhinya stok telur secara mandiri bisa mengendalikan angka inflasi, bisa memenuhi kerawanan pangan, mengatasi stunting, SDM juga bisa diperbaiki dengan pemenuhan gizi salah satunya dengan telur sebagai sumber protein,” pungkasnya.

Sementara Ketua Umum Kadin Kendari, Fadli Tanawali mengungkapkan, pihaknya berterima kasih kepada semua pihak sehingga kegiatan hari ini bisa terlaksana.

“Sebagai informasi, lahan yang digunakan untuk peternakan ayam petelur merupakan murni lahan dari Korem 143/Haluoleo,” terang dia.

Kenapa ayam petelur? Dirinya melihat kebutuhan Kota Kendari untuk telur ialah 3 ribu ton per tahun jika dikonversi ke butiran sebanyak 50 juta butir untuk Kendari saja. Sementara yang bisa diproduksi peternakan lokal hanya 10 juta butir per tahun. Artinya masih kurang 40 juta butir per tahun.

“Jika peterakan ini jadi, InsyaAllah populasi yang akan kita hasilkan ialah 50 ribu populasi dan tentu hal tersebut bisa menekan inflasi dan menekan impor domestik,” imbuhnya.

Dengan hadirnya peternakan ayam petelur di nanga-nanga diharap mampu memangkas biaya distribusi dan mobilisasi, lahan ini pun disiapkan untuk penanaman pakan ternak karena biaya produksi sangat besar di pakan ternak, sekitar 70 persen.

“Jika bisa kita produksi sendiri maka di angka Rp50 ribu pun bisa kita jual, yang jelas bisnis dan programnya dapat. Selanjutnya dengan adanya program ini, kita juga bisa menekan angka stunting, karena penderita stunting salah satu kebutuhannya ialah telur,” jelas Fadli.

Fadli menambahkan, jika program ini jadi dan berjalan sukses maka bisa menjadi pilot projek pertama di Indonesia yang dilakukan oleh Kadin, berharap menjadi role model bagi Kadin di Indonesia.

 

 

Reporter: Nunung

 

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *