by

Dinkes Kendari Tekankan Pentingnya Tes HIV/AIDS Sebelum Menikah

KENDARI,TERKINI.COM – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari menekankan kepada calon pengantin untuk melakukan tes HIV/AIDS sebelum melaksanakan pernikahan. Mengingat, tingginya kasus HIV/AIDS di Kendari pada 2023 lalu yakni sebanyak 321 kasus. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Kota Kendari, Elfi M. Kes mengatakan, bagi pasangan yang hendak melakukan pernikahan, Dinas Kesehatan Kendari menghimbau agar calon pengantin melakukan tes HIV/AIDS dengan tujuan mencegah penyebaran HIV/AIDS sejak dini.

“Hal tersebut merupakan salah satu rangkaian pelayanan kesehatan bagi calon pengantin, untuk memastikan salah satu pasangan tidak terkonfirmasi HIV/AIDS,” kata Elfi saat ditemui di ruang kerjanya belum lama ini.

Dia menambahkan, jika memang salah satu calon pengantin terkonfirmasi HIV/AIDS maka dari Dinkes Kendari akan menyampaikan secara terbuka dan memberitahu cara-cara memutuskan mata rantai penularannya. 

Elfi menyebut, bagi penderita HIV tidak perlu khawatir karena masih bisa menikah, hamil hingga melahirkan namun ada aturan yang perlu dipatuhi.

“Kita pun mengingatkan kepada anak-anak generasi muda bahwa HIV/AIDS adalah sebuah kenyataan bukan fatamorgana atau hoaks dan memang ada di sekitar kita,” tuturnya.

Jumlahnya pun bahkan bisa lebih banyak dari yang ditemukan karena bisa jadi orang-orang yang berisiko tertular HIV/AIDS belum melakukan pemeriksaan atau melakukan pendeteksi dini di fasilitas kesehatan.

“Dalam mencegah penyebaran HIV/AIDS, kita tekankan agar masyarakat setia pada pasangan, mendekatkan diri pada agama karena agama kita melarang hubungan yang terlarang atau tidak halal,” imbau Elfi. 

Tidak itu saja, dia pun menghimbau agar masyarakat menjauhi penyalahgunaan Narkoba, dimana Narkoba merupakan salah satu pintu masuk dari penyebaran HIV/AIDS bukan saja di Kendari tetapi seluruh Indonesia.

Terkait tes HIV/AIDS di Kendari tidak terbatas pada rumah sakit namun juga ada di 15 Puskesmas yang ada di Ibu Kota Sulawesi Tenggara (Sultra) ini dan tidak berbayar atau gratis.

Jadi bagi yang merasa pekerjaannya beresiko terpapar HIV/AIDS silahkan mendatangi fasilitas kesehatan terdekat, dan dijamin informasinya rahasia, dimana hanya diketahui oleh pasien yang bersangkutan dan tenaga kesehatan yang melakukan tes.

 

 

Reporter: Nunung

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *