by

KPwBI Sultra Dorong Percepatan Digitalisasi Keuangan

KENDARI, TERKINI.COM- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus mendorong percepatan digitalisasi khususnya pada layanan keuangan.

Deputi KPwBI Sultra, Aryo Wibowo mengungkapkan, inovasi sistem pembayaran terus didorong bersama oleh Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) se-Sultra untuk terus memperluas dan mempermudah akses berbagai bentuk layanan keuangan secara inklusif pada seluruh lapisan masyarakat Sultra.

Belum lama ini Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara (Bank Sultra) pada 26 September 2023 resmi mendapatkan Izin penggunaan QRIS oleh Bank Indonesia, beberapa saat setelah peluncuran fitur baru QRIS Tuntas (Tarik Tunai, Transfer, Setor Tunai) pada 17 Agustus 2023.

“Berbagai upaya ini membuahkan hasil dengan prestasi capaian Kota Kendari sebagai tiga besar pada championship TP2DD kategori kota di wilayah sulawesi,” katanya pada kegiatan Bincang Bareng Media di salah satu hotel Kendari, Jumat (6/10/2023).

Aryo menyatakan, kedepannya sinergi berbagai pihak perlu digencarkan baik para anggota TP2DD, dari Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) maupun rekan media melalui peran aktif untuk terus mengenalkan fitur baru sistem pembayaran digital seperti QRIS Tuntas yang begitu murah dan mudah bagi masyarakat, serta Kartu Kredit Indonesia (KKI) yang dapat digunakan untuk mendorong percepatan digitalisasi transaksi pemerintah daerah.

Selanjutnya disampaikan pula pengembangan Regional Payment Connectivity (RPC) mencakup Local Currency Transaction (LCT) yang memungkinkan transaksi perdagangan antar negara mitra secara langsung serta penggunaan QRIS Cross-Border sehingga QRIS dapat digunakan langsung pada negara mitra yaitu Thailand dan Malaysia, kemudian segera implementasi pada Singapura.

“Di samping percepatan digitalisasi sistem pembayaran, Bank Indonesia terus menjaga stabilitas moneter untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ungkapnya.

Hal Ini dapat dilihat dari implementasi pengelolaan Devisa Hasil Ekspor (DHE) SDA, Peluncuran Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) pada 15 september lalu untuk menjaga kecukupan likuiditas dan cadangan devisa.

Sementara menindaklanjuti pertumbuhan ekonomi pasca-pandemi Bank Indonesia terus mengakomodasi pertumbuhan ekonomi yang sehat melalui Kebijakan Insentif Likudiitas Makroprudensial (KLM) pada sektor prioritas termasuk di dalamnya sektor hijau untuk mendorong pembangunan rendah karbon.

Kelancaran sistem pembayaran bersamaan dengan pengendalian inflasi yang pruden serta dukungan likuiditas diharapkan mampu menjaga Inflasi Indonesia pada rentang 3% ±1% hingga akhir 2023 dengan pertumbuhan ekonomi yang sehat.

 

 

Reporter: Nunung

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *