KENDARI, TERKINI.COM – Sebagai upaya percepatan penerapan QRIS di Kendari, Bank Indonesia Sulawesi Tenggara (BI Sultra) melaksanakan pelatihan penggunaan QRIS kepada para pedagang, Kamis (20/7/2023) di Aula Kantor BI Sultra.
Diungkapkan Kepala BI Perwakilan Sultra, Doni Septadijaya, kegiatan tersebut berkoordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari sebagai upaya perluasan penggunaan QRIS.
Sebelumnya BI Sultra juga telah melakukan sosialisasi di sejumlah kampus dan sekolah terkhusus tingkat SMA sederajat.
“Pelatihan QRIS yang diberikan kepada para pedagang pasar menjadi salah satu langkah konkrit yang kita lakukan dalam rangka percepatan penerapan pembayaran secara non tunai,” katanya.
Dia menuturkan, pembayaran dengan QRIS dijamin aman, lebih efektif dan efisien. Selain itu, juga menjawab tantangan Informasi dan Teknologi (IT) yang semakin cepat. Apalagi, saat ini semuanya berbasis digital.
Untuk diketahui, target user QRIS baru di tahun 2023 sebanyak 90 ribu, sementara saat ini baru mencapai 30 ribu atau 25 persen. Sehingga dibutuhkan sinergi dengan pemerintah daerah, sektor komunitas, masyarakat, dan pelaku UMKM dalam mengoptimalkan penggunaan QRIS untuk mendukung ekosistem digital.
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kendari, Susanti menuturkan, sebagai kota yang sudah menerapkan Pemda Digital. Kendari saat ini tengah melakukan sosialisasi dan memperluas penggunaan QRIS sebagai metode pembayaran non tunai.
“Kita berterimakasih kepada BI Sultra yang terus berkolaborasi dengan pemerintah dalam membangun ekosistem digital dengan memfasilitasi dan memberi pelatihan tentang pembayaran non tunai,” tuturnya.
Pemerintah Kendari terus berbenah dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat termasuk pedagang pasar.
Terlebih saat ini, penggunaan teknologi digital makin digandrungi dan berkembang sangat pesat, sehingga sektor pelayanan publik mesti menyesuaikan dengan perkembangan.
Perkembangan teknologi tentu mampu mempermudah pelayanan publik khususnya pada efisiensi dan transparansi, seperti pengelolaan pasar. Proses ini merupakan bagian dari digitalisasi pelayanan yang ada di Kendari.
“Terkhusus dalam pelaksanaan kegiatan perpasaran, kita ketahui bersama era digital, perkembangannya begitu sangat pesat, sehingga menuntut kita untuk segera melakukan penyesuain atau mengintegrasikan pelayanan di sektor pelayanan publik menjadi bagian penting sebagai bentuk efisiensi serta transparansi pengelolaan pasar,” terang Susanti.
Dia berharap, melalui pelatihan digitalisasi pasar dalam rangka penerapan penggunaan aplikasi QRIS bagi pedagang pasar, diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi perkembangan pengelolaan bidang perpasaran di lingkup Pemerintahan Kota Kendari, sebagai upaya implementasi pemerintahan yang bersih (clean government) dan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
Reporter: Nunung
Comment