KONAWE.TERKINI. COM – Bupati Konawe, Bupati Kery Saiful Konggoasa sukses menorehkan tinta emas dalam perjalanan pembangunan Bumi Konawe.
Torehan tinta emas tersebut adalah catatan prestasi dan karya yang tidak terhitung banyaknya selama memimpin Kabupaten Konawe periode 2014 – 2023.
Dipenghujung 10 tahun masa kepemimpinannya, KSK merangkum segenap karya dan prestasinya dalam Ekspose 10 Tahun Kinerja Pembangunan Konawe Periode 2014 – 2023.
Ekspose yang digelar Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Konawe ini merupakan rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Konawe ke 63.
Dihadapan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Pimpinan OPD, para Camat, Kepala Desa se Konawe, KSK memaparkan filosofi kepemimpinannya.
Menurutnya, dalam pembangunan Konawe, dirinya mengutamakan visi untuk menigkatkan kesejahteraan masyarakat dan sumber daya manusia (SDM).
Dengan visi tersebut, Konawe kini telah menjelma menjadi daerah maju dan mandiri di sektor kesehatan, pendidikan, pertanian, peternakan, perikanan, serta kawasan industri.
“Seperti yang sering didengar yaitu Konawe Gemilang, Gerbang Membangun Masyarakat Mandiri, Berkelanjutan dan Berdaya Saing,” kata Bupati Konawe dua periode ini.
Gagasan Konawe Gemilang sendiri terwujudkan dalam bentuk perbaikan dan peningkatan kualitas sektor infrastruktur, ekonomi, lingkungan hidup, dan kebudayaan.
Untuk bukti perbaikan birokrasi serta pelayanan publik yakni penghargaan BPK terhadap LKPD Kabupaten konawe dengan Raihan opini WTP tujuh tahun berturut-turut.,
“Hal ini menjadi program pendukung utama pembangunan Konawe, samping pembangunan birokrasi serta pelayanan publik yang efisien, efektif, dan akuntabel serta program jaminan sosial,” jelas KSK.
Pada ekspose ini, Politisi Nasdem ini juga memaparkan bagaimana kerja kerasnya bersama jajaran Pemda Konawe dalam menggaet investor untuk masuk ke Bumi Konawe.
Tercatat, ada lima investasi dengan kualitas mega industry masuk ke Kabupaten Konawe berkat “tangan dingin” nya, dengan nilai investasi mencapai ratusan triliun rupiah.
KSK memaparkan lima mega investasi besar yang sudah masuk ke Konawe diantaranya, yakni Kawasan Industri Konawe (KIK) Morosi, Konawe Industrial Park (KIP) Kapoiala.
Selain itu, Indonesia Konawe Industrial Park (IKIP) Routa, Tiga Sekawan Resource (TSR) Amonggedo serta Investasi Perkebunan Kelapa Sawit.
Untuk Investasi di KIK Morosi bernilai Rp 85 Triliun, investasi di KIP Kapoiala berjumlah Rp 60 Triliun, investasi di IKIP berjumlah Rp 75 Triliun, investasi di TSR Amonggedo berjumlah Rp 1 Triliun, dan investasi pada sektor perkebunan kelapa sawit sebesar Rp 282 Miliar.
Capaian tersebut berdampak positif bagi penurunan angka pengangguran tidak hanya di Kabupaten Konawe, tapi juga di Sulawesi Tenggara (Sultra).
Pasalnya, investasi bernilai triliunan tersebut juga berdampak pada terbukanya lapangan kerja hingga ratusan ribu – hingga setengah juta angkatan kerja.
KSK memaparkan, KIK Morosi berpotensi menyerap tenaga kerja sebanyak 40 ribu orang, KIP Kapoiala 100 ribu orang, IKIP Routa, 25 ribu orang.
Selanjutnya, untuk TSR Amonggedo berjumlah 1.000 orang. Serta, 6.584 tenaga kerja berpotensi terserap pada investasi perkebunan kelapa sawit.
“Saat ini kita akan membangun Smelter di Kecamatan Amonggedo dengan nilai investasi sebanyak Rp 1 triliun dan potensi penyerapan tenaga kerja sebanyak 1000 orang,” jelas KSK.
Selain industry berat, Kabupaten Konawe dibawah kepemimpina KSK juga sukses membangkitkan sector pertanian sekaligus mempertahankan status ‘Lumbung Beras Sultra”
Menurut KSK, untuk mendukung kinerja infrstruktur pertanian yang telah dibangun dalam kurun waktu 2014 – 2023, Pemda Konawe memberikan stimulan bantuan 377 unit Alsintan.
Selain itu ada juga bantuan bibit sebanyak 693 ribu 489 pohon, bantuan pupuk cair sebanyak 56.752 liter, bantuan ternak sebanyak 37 ribu 772 ekor.
Tidak hanya itu, turut dilakukan juga pelaksanaan inseminasi buatan (IB) yang setelah acara ini kita akan menyaksikan bersama panen pedet (ternak sapi).
Pembangunan lumbung pangan sebanyak 25 unit dan pembangunan kolam ikan air tawar beserta bantuan pakan dan bibit untuk 1.000 kolam ikan serta bantuan bagi peralatan bagi nelayan tangkap.
Dijelaskannya juga, serangkaian aksi-aksi diatas akhirnya berimplikasi pada kinerja makro daerah, dimana pertumbuhan ekonomi kabupaten konawe selalu menjadi yang terbaik dalam 5 (lima) tahun terkahir.
“Bahkan pada tahun 2022 ini Kabupaten Konawe dapat tumbuh jauh melampaui daerah lainnya di sultra yakni 15,38 %,” papar KSK.
Hal tersebut berdasarkan rilis data BPS Sultra, dengan angka presentase pertumbuhan ekonomi tersebut, Kabupaten Konawe manempati urutan pertama se Sultra.
Dari data BPS BPS Sultra juga menunjukan, dalam rentang empat tahunan sejak 2018, PDRB di daerah yang dipimpin Bupati Kery Saiful Konggoasa itu terus mengalami kenaikan.
Tercatat pada tahun 2018, Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Konawe mencapai 10,70 persen, dan tahun 2019 mencapai 11,84 persen.
Memasuki masa Pandemi global tahun 2020, Kabupaten Konawe masih konsisten dengan PDRB tetap tertinggi se Sultra diangka 6,89 persen.
Catatan prestasi serupa juga terus dipertahankan hingga era pasca pandemi di tahun 2021, dimana daerah berjuluk ‘lumbung Beras Sultra’ itu naik 7,78 persen.
Terbaru, berdasarkan data BPS Sultra tahun 2022, laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Konawe melejit hingga 200 persen disbanding tahun sebelumnya, yakni diangka 15,38 persen.
Capaian ini bahkan terpaut jarak cukup jauh dengan daerah di urutan kedua PDRB tertinggi di Sultra yakni di Kabupaten Muna dengan angka 5,90 persen dan disusul Konawe Selatan 5,85 Persen.
Salah satu dampak langsung atas meningkatnya performa ekonomi Kabupaten Konawe, pendapatan per kapita penduduk naik signifikan hingga 34 juta / kapita/tahun atau 2,8 juta/kapita/tahun.
“Angka kemiskinan sudah dapat kita tekan hingga 12,57 %; dan gini rasio Kabupaten Konawe dibawah rata- rata gini rasio nasional,” ungkap KSK.
Bupati Kery juga menceritakan, saat awal menjabat di tahun 2014 silam, pihaknya melanjutkan pembangunan ini dengan kondisi yang tidak ideal dimana saat itu.
Pertumbuhan ekonomi bahkan turun pada level -7.86 persen, angka kemiskinan masih mencapai 16.58 persen, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) baru mencapai 68.23 dengan status IPM sedang.
Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) baru mencapai 65,06 persen, pendapatan per kapita penduduk baru mencapai 19,4 juta/kapita/tahun atau hanya 1,6 juta/kapita/bulan.
“Tapi sekarang indeks pembangunan manusia (IPM) Konawe telah mencapai 72,04 dengan status IPMtinggi dan tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) telah mencapai 70%,” ujar KSK.
KSK juga memaparka, selama kepemimpinannya 537.5 Km ruas jalan telah ditingkatkan kualitasnya dan dilakukan perbaikan, dari sebelumnya panjang jalan dalam kondisi baik hanya 247,27 Km.
Pembangunan sarana air bersih sebanyak 9.424 unit, fasilitas sanitasi 842 unit, drainase sepanjang 37.502 meter, Pengentasan rumah tidak layak huni (RTLH) sebanyak 1.500 unit, revitalisasi Kota Unaaha seluas 2 hektar.
Tidak hanya itu, juga ada pembangunan infrastruktur pertanian terdiri dari 42 unit embung, jalan usaha tani sebanyak 436 paket atau 87 Km, irigasi tersier sebanyak 348 unit.
Untuk pembangunan bidang pendidikan, Pemkab Konawe memberikan beasiswa bagi S1, S2 dan S3, pengentasan putus sekolah dengan program paket A, paket B dan paket C.
Rehabilitasi sekolah sebanyak 560 unit, pemberian bantuan peralatan teknologi informasi sebanyak 182 unit. Pembangunan PAUD sebanyak 275 unit, penyediaan tenaga pendidik dimana Tahun 2013 guru TK hanya sebanyak 207 guru.
Pada Tahun 2022 telah mencapai 583 guru, guru SD Tahun 2013 hanya sebanyak 1.639 guru. Tahun 2022 sudah mencapai 2.228 guru, guru SMP Tahun 2013 hanya sebanyak 557 guru pada Tahun 2022 telah mencapai 991 guru.
“Dibidang kesehatan, BLUD RSUD telah menjadi rumah sakit rujukan yang telah mendapat akreditasi paripurna, dan merehabilitasi 24 puskesmas dari 29 puskesmas yang ada,” pungkasnya.
Comment