KONAWE, TERKINI.COM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Konawe mengapresiasi Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara (KBST) atas penyelenggaraan Sosialisasi dan Pelaksanaan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Adaptif Merdeka.
Kegiatan ini sendiri dilaksanakan di salah atu hotel di Konawe, yang diikuti guru Bahasa Indonesia tingkat SMP-SMA/sederajat di Kabupaten Konawe dan dosen dan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lakidende.
Kepala Dinas Dikbud Kabupaten Konawe, Dr.Suriyadi, S.Pd., M.Pd menjelaskan, mengatakan bahwa UKBI merupakan program yang luar biasa dan masyarakat, terutama tenaga pendidik dan professional, untuk menguji kemahiran berbahasa Indonesia.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada KBST yang telah memberi kepercayaan untuk terus menyelenggarakan kegiatan di Kabupaten Konawe,” kata Suriyadi.
Menurutnya, selama 3 tahun terakhir, KBST secara konsisten dan focus, senantiasa mendorong pelaksanaan kegiatan kebahasaan dan kesastraan di Kabupaten Konawe, salah satunya, yaitu UKBI Adaptif merdeka.
“UKBI Adaptif merdeka merupakan alat untuk menguji kemahiran berbahasa Indonesia dengan mempertimbangkan kemampuan peserta,” terang Sriyadi.
Dijelaskannya, animo masyarakat, terutama tenaga pendidik sangat besar untuk mengikuti program UKBI, guna untuk menguji kemampuan berbahasa Indonesia yang digunakan dalam menunjang proses belajar mengajar.
“Dinas Pendidikan Kabupaten Konawe akan mengikutkan guru, para kepala sekolah, dan pelajar untuk menguji kemampuan berbahasa Indonesianya melalui UKBI,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala KBST, Uniawati menyampaikan, UKBI Adaptif Merdeka merupakan salah satu implementasi program prioritas yang diinisiasi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (BPPB) atau Badan Bahasa.
Pelaksanaan UKBI pada dasarnya adalah bentuk penghargaan kita terhadap bahasa Indonesia. Peserta mendapatkan sertifikat setelah menyelesaikan seluruh tes.
“Dalam tes UKBI Adaptif Merdeka, ada empat keterampilan berbahasa (yang diujikan), yaitu menyimak, menulis, berbicara, membaca, serta merespon kaidah sebagai tolok ukur tingkat kemahiran berbahasa kita,” pungkasnya.
Comment