by

KPwBI Sultra Konsisten Wujudkan Ketahanan Pangan Melalui GNPIP

KENDARI, TERKINI. COM – Melalui program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus mendorong dan konsisten mewujudkan ketahanan pangan.

 

Kepala KPwBI Sultra, Doni Septadijaya mengatakan GNPIP pihaknya memiliki berbagai program unggulan, seperti Tanam Cabe Kendalikan Inflasi atau TaBeDi yang berkontribusi terhadap pengendalian inflasi kelompok komoditas pangan bergejolak di Sultra di tahun 2022.

 

Secara khusus tutu Doni, KPwBI Sultra terus mendorong penurunan inflasi pangan bergejolak melalui berbagai kegiatan, perluasan TABE DI di tujuh kabupaten dan kota seperti Kota Kendari, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Konawe Utara (Konut), Konawe Selatan (Konsel), Bombana, Kota Baubau, dan Kabupaten Buton Selatan (Busel).

 

“Implementasi Gerakan TABE DI yang berkelanjutan mengusung konsep pembangunan partisipatif yang memiliki fokus utama mengikutsertakan Kelompok Wanita Tani, HEBITREN, Gapoktan, pegawai milenial dan mahasiswa (Generasi Baru Indonesia),” jelas dia, Rabu (15/2/2023).

Di tahun 2022 inflasi gabungan provinsi Sultra yang terdiri dari inflasi di Kota Kendari dan Baubau tercatat sebesar 7,39%, Kelompok Komoditas yang diatur pemerintah mencatat inflasi sebesar 21,38% (yoy) dan andil 4,37% (yoy), disusul Kelompok Inflasi Inti mencatat inflasi sebesar 3,53% (yoy) dengan andil 2,05% (yoy). Adapaun Komoditas Pangan Bergejolak mencatat inflasi sebesar 4,35% (yoy) dengan andil yang cukup rendah yakni 0,97% (yoy). Merujuk capaian ini, kinerja pengendalian inflasi daerah terutama untuk mengatasi fluktuasi harga komoditas pangan bergejolak dapat diredam dengan baik oleh TPID se-Sultra.

 

Untuk memenuhi kebutuhan pasokan pangan Sultra melalui GNPIP, pihaknya melalui gerakan Tabe Di yaitu Tanam Cabai Kendalikan Inflasi dan Gerakan Tanam Bawang Merah telah bersinergi dengan pemerintah daerah baik kota dan kabupaten, untuk mengembangkan komoditas strategis yaitu meliputi pemberian bibit komoditas cabai, bantuan alat produksi pertanian (Alsintan) serta sarana produksi pertanian (Saprotan).

 

Adapun mitra pengembangan Komoditas strategis antara lain KWT Al-Mukhlis Kota Kendari, Poktan Alaa Mburema Kabupaten Konut, LM3 Pesantren Islam Al-Irsyad Konawe Selatan, Gapoktan Molagina Kota Baubau, Gapoktan Sumber Rezeki Buton Selatan dan Kelompok Tani Berkah Kabupaten Bombana.

 

“Berdasarkan bantuan yang diberikan dapat dihasilkan peningkatan produksi Bawang Merah mencapai 16 ton dan Cabai Merah mencapai 50 ton dari penanaman 75.000 bibit Cabai Merah,” tutur Doni.

 

Lebih lanjut, BI Sultra melalui GNPIP juga turut mendorong keterjangkauan harga bahan pangan melalui program pasar murah yang dilaksanakan langsung pada momen kritikal peningkatan harga termasuk pada saat berdekatan dengan perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

 

Pelaksanaan pasar murah dilaksanakan bersinergi dengan OPD yang tergabung dalam TPID. Pada tahun 2022 telah dilaksanakan pasar murah di Kota Kendari, Kabupaten Kolaka Utara, Muna Barat, Muna, Buton, Bombana dan Kota Baubau.

 

Adapun pada tahun 2023 telah dilaksanakan kegiatan Perluasan gerakan Tabe Di bekerjasama dengan Poktan Griya Asri Cendana Kelurahan Kambu pada lahan seluas 2Ha yang siap tanam. Lahan ini akan digunakan untuk penanaman bibit bawang dan cabai, sementara Pemda memberikan dukungan berupa penyiapan bibit dan lahan.

 

Selanjutnya kegiatan pasar murah pada tanggal 1-6 Februari di Korem Mandonga Kendari bekerjasama dengan TPID termasuk program SPHP Bulog. Dalam waktu 5 hari, Pasar Murah Korem Mandonga Kendari mencatatkan total transaksi senilai 263 juta rupiah dengan nilai transaksi tertinggi ditopang oleh SPHP Bulog (Beras, Minyak dan Gula) pada kisaran 142 juta rupiah atau 52% dari total nilai transaksi. Program ini akan terus dilanjutkan mendekati HBKN Ramadan hingga akhir Idul Fitri 2023 bekerjasama dengan TPID serta Bapanas sebagai koordinator ketahanan pangan nasional.

 

Selain itu, untuk jangka pendek juga telah dilaksanakan perluasan Kerjasama Antar Daerah (KAD) di berbagai daerah. Perluasan KAD antara lain terkait komoditas bawang merah antara Kota Baubau dan Kabupaten Buton Selatan dan komoditas telur ayam antara Kota Kendari dan Kabupaten Sidrap.

 

“Melalui koordinasi yang erat dan efisien, TPID Sulawesi Tenggara akan terus berkomitmen melakukan berbagai upaya menjaga kestabilan harga dan kelancaran distribusi barang dan jasa di Sultra di tengah berbagai potensi kenaikan harga-harga komoditas ke depan,” pungkas Doni.

 

Reporter : Nunung

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *