KONAWE, TERKINI.COM- Musim penghujan mulai terjadi beberapa minggu belakangan, curah hujan tinggi yang berlangsung lama dapat menyebabkan beberapa bencana alam, seperti banjir dan tanah lobgsor.
Mengantisipasi hal tersebut melalui apel siaga bencana alam bertempat di halaman Mako Polres Konawe, Rabu 03 Agustus 2022 yang dipimpin Sekda Konawe Ferdinand Sapan mengingatkan kepada semua sektor dan Intansi, agar mengedepankan pencegahan dan mitigasi bencana alam jika sewaktu-waktu terjadi di Kabupaten Konawe.
Melalui sambutannya, Sekda Ferdinand Sapan mengatakan bahwa sebagai Kabupaten yang berada di daerah rawan bencana, baik bencana yang disebabkan oleh faktor alam maupun non alam dan bahkan bencana yang disebabkan ulah manusia itu sendiri. Sebagaimana telah di ketahui bersama, bencana alam berupa banjir yang pernah terjadi di Konawe tahun 2019 lalu, mengakibatkan terendamnya sekitar 25 Kecamatan, 143 Desa, dan 28 Kelurahan. Serta terputusnya jalur transportasi darat di beberapa kecamatan.
Olehnya dari peristiwa tersebut, lanjutnya, ditemukan beberapa kelemahan dalam melakukan penanggulangan bencana, utamanya dalam sistem koordinasi antar instansi yang berperan sebagai penanganan dan penanggulangan.
“Melalui apel siaga ini, saya berharap agar semua sektor dan Intansi mampu untuk dapat mengidentifikasi, menganalisa, dan mengambil tindakan pencegahan serta mitigasi bencana, agar dapat mengurangi tingkat resiko terjadinya korban jiwa maupun kerugian materil,” katanya.
Sehingga demikian, kedepanya dalam penanggulangan bencana dapat dilakukan secara terencana dan terintegrasi, agar pengelolaan bencana dapat dilaksanakan secara terpadu dan menyeluruh serta terasa maksimal di masyarakat.
Dengan demikian, dapat terwujud upaya penanggulangan bencana di Konawe yang komprehensif, multisektor, terpadu dan terkoordinasi antara Pemda, kecamatan, desa, Intansi terkait, unsur aparat kemanan dan stakeholder yang ada wilayah setempat.
Lebih lanjut, Ferdinan juga mengajak kepada peserta apel siaga bencana untuk selalu mencermati perkembangan lingkungan yang terjadi, khususnya menyangkut masalah yang seringkali menjadi penyebab atau awal terjadinya suatu bencana yang tidak jarang diawali karena ulah manusia.
“Misalnya, membuka lahan atau perkebunan dengan cara membakar hutan atau alang-alang dan sebagainya, yang hal tersebut selain dapat merugikan diri sendiri juga dapat merugikan orang lain. Serta dapat merusak ekosistem yang ada di area itu, dan akan berakibat terjadinya bencana alam yang merugikan dan berdampak kepada kita semua,” jelasnya.
Berdasarkan dari gambaran tersebut, Ferdinan menyampaikan, jika tantangan tugas ke depannya akan semakin kompleks, sehingga optimalisasi kinerja dan kesiapan operasional dalam menghadapi gangguan Kamtibmas khususnya penanggulangan bencana alam merupakan hal yang mutlak diperlukan.
“Guna menghadapi berbagai tantangan itu, saya mengajak TNI-Polri bersama unsur terkait lainnya, agar mampu bertindak secara cepat, tepat, arif, proposional, dan secara SOP yang sebagaimana telah ditentukan,” akunya.
Dan juga kepada seluruh PNPP Polri agar memaksimalkan kinerja dan selalu berkoordinasi dengan unsur babinsa TNI serta pihak lainnya yang ada di sekitarnya untuk mengimbau ke masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan kita.
Sementara itu, Kapolres Konawe AKBP Ahmad Setiadi, S.I.K., juga menyampaikan, ada beberapa pedoman yang harus dijaga disetiap melaksanakan berbagai tugas, yaitu, tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan, dan juga tanamkan keikhlasan dan kesadaran diri bahwa tugas penanggulangan dan penanganan bencana ini merupakan suatu ibadah.
“Sayajuga mengimbau jika profesi yang saudara emban dalam kegiatan ini merupakan profesi yang berat, namun mulai serta telah menjadi jalan hidup dan pilihan saudara untuk mengabdi kepada masyarakat, bangsa dan negara. Dengan tetap mengacu kepada azas yuridis tekhnis profesional dan etis,” tandasnya.
Comment