by

Pedagang di Kawasan PT VDNI “Lumpuh” Ditengah Aksi yang Berujung Ricuh

KONAWE, KONAWETERKINI.COM – Pedagang di kawasan PT VDNI kembali gigit jari saat mengais rezeki di hari Senin 05 April 2021, pasalnya tepat dihari tersebut aksi demo salah satu Ormas kembali dilaksanakan, dan sialnya berujung ricuh.

Salah seorang pedagang (Andi,red) memilih menutup lapaknya, menghindari hal yang tidak diinginkan saat aksi demonstrasi mulai memanas. Hari itu Andi terpaksa membawa pulang tangan kosong untuk keluarganya.

” Pas ribut-ribut tadi saya dan beberapa teman harus tutup kios, yah terpaksa tidak jualan dulu. Dan berharap kejadian tersebut tidak terulang kembali,” katanya penuh harap.

Andi juga menitipkan harapan kepada pemerintah dan aparat kemanan agar memberikan kenyamanan kepada masyarakat, karena aksi demo yang berujung ricuh tersebut sangat merugikan masyarakat sekitar khususnya pedagang.

“Kalau ada seperti ini kami mau bilang apa lagi, Kami pedagang kecil hanya bisa bersabar dan keterbukaan hati Pemerintah dan Kepolisian agar kegiatan ini tak terulang. Karena bila ini terus terjadi kami tidak bisa mencari nafkah lagi karena hidup kami tergantung dari usaha kami ini,’ katanya.

Murdin Warga Desa Purui, Kecamatan Morosi yang memiliki kios sembako didekat Pabrik PT VDNI juga merasakan hal yang sama, dimana dirinya meminta kebesaran hati para Ormas yang akan melakukan aksi agar tidak melakukan tindakan yang mengganggu kenyamanan masyarakat.

“Kalau Demo baru ribut terus, kita ini kesihan pedagang mau makan apa. Kami bergantungkan hidup dijualan kami ini, kalau ada keributan akibat Demo mau tidak mau pasti kita akan tutup kios. Kalau kita tutup kios otomatis penghasilan kita tidak ada, keluarga kami mau makan apa?,” katanya.

Salah satu pedagang Nasi Kuning yang berjualan dengan menggunakan sebuah meja terpaksa harus merugi ratusan ribu. Pasalnya dihari biasa Nasi Kuning terjual hingga puluhan bungkus kini hanya laku sekitar Lima bungkus saja, akibat aksi Demo yang berujung bentrok tersebut.

“Tidak laku mi Nasi Kuningku, bagaimana mau laku tidak ada mi yang mau beli karena takut. Saya juga terpaksa bawa pulang semua itu jualanku dirumah untuk dimakan saja. Kami masyarakat kecil hanya berharap pendapatan dari jualan Nasi Kuning saja tapi kalau bigini kita hanya bisa bersabar dan meminta perhatian dari Polisi supaya jangan mi ada lagi ribu-ribut kesihan,” harapnya.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *