KONAWE, KONAWETERKINI.COM – Seorang kapten kapal berinisial KL berhasil diamankan oleh Tim Reserse dan Kriminal (Reskrim) Kapolisian Sektor (Polsek) Bondoala Kabupaten Konawe, usai diduga mencabuli seorang perempuan Cadet atau anak magang berinisial GB (18), Rabu 10 Maret 2021.
Kejadian naas yang menimpa GB terungkap melalui surat pengaduan Nomor:B/56/III/YAN.2.4/2021/RESKRIM, Kamis 11 Maret 2021. Awal cerita, GB yang magang di Kapal TB KSA 64 di Desa Tani Indah, Kecamatan Kapoiala, Kabupaten Konawe, mendapatkan perlakuan tidak sepantasnya oleh Kapten Kapal berinisial KL.
Sebelum tersangka melakukan dugaan pencabulan, korban alias GB sempat disuruh menghidangkan makanan dengan porsi untuk 12 orang, dengan alasan GB satu-satunya perempuan yang ada di dalam kapal tersebut.
10 Maret 2021 pukul 04.40 Kapten KL masuk di dalam kamar GB dengan bermoduskan berpura-pura curhat.
Kapolsek Bondoala, IPTU Reginald Yuniawan Sujono menjelaskan dugaan pencabulan dilakukan KL kepada korban saat sedang curhat, dimana tangan KL langsung menyentuh tubuh korban, dan beberapa tindakan yang tidak diterima korban.
“Setelah di dalam kamar, korban langsung dibaringkan dikasur oleh Kapten KL, kemudian mengangkat baju korban dan mencabuli korban. Sehingga korban tak tahan atas perbuatan Kapten KL dan langsung melapor di Polsek Bondoala,” ucapnya, melalui via seluler, Jumat 12 Maret 2021.
Bukan hanya melaporkan ke Polsek Bondoala, korban juga menceritakan yang dialaminya kepada beberapa anggota kapal atas perbuatan yang dilakukan Kapten Kapal. KL yang sempat dikeroyok, berusaha melarikan diri di Terminal Puuwatu, Kota Kendari, namun upaya tersebut dicegah Tim Reskrim Polsek Bondoala.
“Infonya betul bahwa Kapten Kapal sempat dikeroyok BK yang lain, tapi ada yang amankan juga, setelah dikeroyok Kapten Kapal langsung mengarah ke Kendari untuk melarikan diri,” jelasnya.
Lanjutnya, saat ini tersangka alias KL telah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka. Sedangkan GB, masih dalam proses pemeriksaan.
“Saat ini juga masih diperiksa korbannya sempat di ruda paksakah atau dipegang-pegang, dikarenakan posisinya korban satu-satunya perempuan,” tandasnya.
Reporter: Diar
Editor : Indi
Comment