by

Insentif Dipangkas, Ratusan Guru Honorer “Silaturahmi” ke DPRD Konawe

Ketgam : Ngadinem guru honorer yang telah mengabdi selama 20 tahun di SMP 3 Amonggedo (tengah) saat ini beliau telah berusia 57 tahun, bersama Kepala Dinas Pendidikan Konawe, Dr Suriyadi (kiri) dan Ketua DPRD Konawe, H Ardin (kanan). Foto : indiTIMES

KONAWE, INDITIMES.ID – Ratusan guru honorer yang tergabung dalam Forum Guru Honorer PGRI (FGH PGRI) Kabupaten Konawe mendatangi Kantor DPRD Konawe guna meminta kejelasan pemangkasan insentif guru Honorer Daerah (Honda) yang semula Rp2,4 Miliar sisa Rp1,3 Miliar.

Melalui pernyataan sikap sekaligus orasi yang disampaikan, Syah Mujur Bachri, S.Pd., Selasa 29 Desember 2020, meminta pihak terkait untuk menindaklanjuti hasil keputusan pembahasan anggaran 22 Desember 2020, dan meninjau ulang anggaran yang ada dengan jumlah guru honorer di Kabupaten Konawe.

Ditempat yang sama Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Konawe sekaligus Ketua PGRI Kabupaten Konawe, Dr. Suriyadi mengatakan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan DPRD Kabupaten Konawe terkait yang menjadi tuntutan FGH PGRI.

“Terkait demo hari ini sah-sah saja mereka lakukan untuk menuntut kesejahteraan mereka, dan kami berkewajiban menyampaikan kepada DPRD dan Pemda Konawe. Salah satu langkah kongkrit sepakat saya dengan Pak Ketua DPRD diminggu kedua Januari, insha Allah kita akan duduk bersama untuk membicarakan tentang hal ini, dan insha Allah hasilnya akan kami sampaikan kepada pimpinan daerah,” katanya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua DPRD Konawe, Dr. H Ardin mengatakan sangat berterima kasih dengan adanya demo yang dilakukan FGH PGRI, karena dengan demikian pihaknya menjadi tau jumlah guru honorer di Kabupaten Konawe.

“Saya jadi tau ternyata ada guru honorer kita di Kabupaten Konawe kurang lebih hampir 1700 orang, dan tadi Alhamndulillah Dinas Pendidikan sudah punya strategi untuk menyelesaikan persoalan guru honorer itu. Pertama mereka sudah usulkan di P3K sebanyak 1698, dan APBD 200 orang, kalau iu jadi maka selesai semua,” jelasnya.

Ardin juga membenarkan dan kembali menegaskan bahwa DPRD, Diknas Konawe dan FGH PGRI akan duduk bersama diminggu kedua Januari guna menvalidkan data menyelesaikan persoalan insentif guru honorer.

“Sehingga persoalan tenaga guru honorer di Kabupaten Konawe terselesaikan dengan baik,” tandasnya.

Salah satu peserta demo Ngadinem mengatakan telah mengabdi menjadi tenaga guru honorer di SMPN 3 Amonggedo selama 20 tahun. Ngadinem mengampuh tiga kelas sekaligus, yakni kelas 7,8 dan 9. Saat ini Ngadinem telah berusia 57 tahun.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *